You are here: Home > , , > "Cikeas Menjawab" Buku Tandingan Gurita Cikeas!!!

"Cikeas Menjawab" Buku Tandingan Gurita Cikeas!!!


Yogyakarta - Setelah 'Hanya Fitnah & Cari Sensasi, George Revisi Buku', kembali muncul buku lain yang juga berseberangan dengan buku 'Gurita Cikeas' karya George Junus Aditjondro. Buku tersebut berjudul 'Cikeas Menjawab'.

Buku 'Cikeas Menjawab' ini ditulis oleh Garda Maeswara, alumni jurusan sejarah Universitas Negeri Yogyakarta. Buku tersebut memiliki 172 halaman dan diterbitkan oleh Penerbit Narasi, Yogyakarta. Buku ini akan dipasarkan melalui jaringan Media Pressindo Group dengan distributor tunggal PT Suka Buku Jakarta.

Cover depan buku 'Cikeas Menjawab' di dominasi warna biru dengan gambar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedang duduk di kursi dengan tangan kanan mengepal. Di bawah kursi yang diduduki SBY, terdapat gambar kartun sejumlah orang kecil-kecil menopang dan menyangga kursi yang diduduki SBY.

Namun yang menarik, jika buku karya George bergambar gurita yang menyeramkan dengan mahkota raja Jawa, pada buku Karya Garda Maeswara ini yang ada hanya 6 ekor cumi-cumi. Dua ekor cumi-cumi itu ada yang menempel di lutut dan kaki SBY.

Masuk ke dalamnya. Buku ini terdiri dari 10 bab pembahasan dilengkapi dengan beberapa lampiran berisi susunan dewan pembina dan pengurus DPP Partai Demokrat. Ada pula lampiran Undang-Undang RI No 28 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU No 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan dan Peraturan Pemerintah RI No 63 Tahun 2008 Tentang Pelaksanaan UU Tentang Yayasan serta UU Partai Politik No 2 Tahun 2008.

Masing-masing bab memiliki judul Heboh Gurita Cikeas, Siapa George Junus Aditjondro?, Motif Tersembunyi di Balik Buku Membongkar Gurita Cikeas, Cikeas Menjawab, Keluarga Besar SBY, SBY dan Lingkungan Politiknya, Tim Sukses SBY, Jejaring Panas Kasus Century, Yayasan-yayasan Cikeas dan terakhir Apakah Setiap Penguasa Cenderung Korup?

Dari 10 bab itu, di bagian bab 2 atau di halaman 28-31, dibahas secara singkat biografi George mulai dari kelahirannya 27 mei 1946 di Pekalongan Jawa Tengah hingga pelariannya ke Australia tahun 1995 karena dikejar-kejar aparat rezim Soeharto.

Namun secara umum isi buku ini adalah semua ulasan yang pernah dimuat di berbagai media baik koran, televisi dan internet semenjak heboh buku Membongkar Gurita Cikeas. Hal itu juga terlihat dari daftar pustaka yang menjadi rujukan penulisan buku ini.

Indra Gunawan, manajer pemasaran Media Pressindo, mengatakan buku ini dicetak sebanyak 3.800 eksemplar. Sebanyak 3000 di antaranya akan didistribusikan di Jakarta dan sisanya di Yogyakarta.

"Kita belum ada rencana melaunching buku ini secara resmi. Tapi buku ini sudah kita distribusikan ke sejumlah toko buku," ujar Indra.(Di kutip dari detik..com)


Sumber : lizard_yopu | kaskus
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
You are here: Home > , , , > Telah Beredar : Buku Tandingan “Gurita Cikeas”

Telah Beredar : Buku Tandingan “Gurita Cikeas”


Jika tidak ada aral-melintang, dua-tiga hari ini akan terbit buku putih, yang isinya sudah bisa ditebak: mengklarifikasi semua tuduhan yang ditulis di buku Membongkar Gurita Cikeas, yang ditulis George Aditjondro. Siapa di belakangnya?

Penulis buku ini bernama Setiyardi, dia mengaku bahwa buku ini sedang dalam tahap finishing.

Buku ini diberi judul: Hanya Fitnah dan Sensasi, George Revisi Buku. Penerbitnya adalah perusahaan di mana Setiyardi bekerja, yaitu Senopati Media.

“Mudah-mudahan ini dapat segera terbit. Dan dari sisi bisnis bisa menguntungkan,” ujar Setiyardi.

Saat ditanya, kenapa dia menerbitkan buku ini, Setiyardi mengaku tertarik dengan buku Gurita Cikeas. ”Saya junior George

Aditjondro sewaktu bekerja di Tempo,” katanya.

Dalam pandangan Setiyardi, George terlalu tergesa-gesa menulis buku yang dirangkai dari kliping koran tanpa diklarifikasi terlabih dulu. Menurutnya, seharusnya sebagai mantan wartawan dia punya kewajiban untuk mengklarifikasi.

“Sebuah kebenaran harus kita verifikasi. Karya George hanya karya politik, bukan karya ilmiah. Dia bukan seperti yang saya kenal sewaktu muda. Buku Gurita Cikeas mengurangi kredibilitasnya sebagai penulis.”

Ujar Setiyardi.

Satu pertanyaan menarik: apa motivasi Setiyardi menulis buku yang temanya menohok Gurita Cikeas?

Berkali-kali Setiyardi menegaskan bahwa buku yang ditulisnya ini murni bisnis komersial, meski dia juga berharap ada dampak politik dari buku yang ditulisnya ini.

“Motivasi saya bisnis! Saya punya publisher sejak 2007. Punya karyawan yang harus dibayar gajinya, perusahaan yang harus dihidupi. Saya bukan orang politik, bukan orang Partai Demokrat, dan nggak kenal SBY. Kalo buku ini nggak laku, saya rugi,” tegasnya.

Lalu, apakah Setiyardi sama sekali tidak menghitung dampak politik dari buku yang ditulisnya ini? Apakah dia tidak merasa bermasalah jika disangka menulis buku ini karena disuruh dan dibayar SBY?

“Kalo ada ular masuk ke rumah kita, kita tidak perlu bertanya dari mana asal ular itu. Tapi segera bunuh ular itu. Seperti halnya buku saya, jangan dulu ditanyakan asalnya dari mana, tapi nilailah isi bukunya,” katanya.

Meski begitu, Setiyardi mengakui bahwa dia juga berharap buku yang dia tulis ada dampak politiknya. ”Ini harapan yang lain,

seperti sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui. Buku yang saya tulis ini hanya mengulas tentang buku George Aditjondro. Kalau mengandung kebenaran, dia akan laku secara komersil dan bisa dijadikan referensi politik,” tambah Setiyardi sambil sekali lagi menegaskan bahwa bukunya adalah buku komersil.

Untuk cetakan pertama, buku ini dicetak sebanyak 5 ribu eksemplar dan disebar di seluruh toko buku. Waktu ditanya apakah dia tidak takut ditolak oleh Gramedia?

“Jika ditolak Gramedia, saya punya jalur distribusi yang lain. Tidak hanya mengandalkan nama-nama besar. Buku-buku Pramoedya Ananata Toer saja biss terus dijual meski dilarang oleh pemerintah,” katanya, tentang bisnis buku.


Sumber : sudutp4nd4ng.wordpress.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS